Apa Itu PROTOTYING
? ? ?
Adalah merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak
digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling
berinteraksi selama proses pembuatan sistem.
Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang , maka harus
dibutuhakan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang akan
mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan
segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalm menyelasaikan sistem
yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu
penyelesaian yang telah ditentukan.
dibutuhakan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang akan
mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan
segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalm menyelasaikan sistem
yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu
penyelesaian yang telah ditentukan.
Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan
mendefinisikan
aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa
prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian
atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan
implementasi yang sudah ditentukan.
aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa
prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian
atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan
implementasi yang sudah ditentukan.
Apa Itu RAD ? ? ?
Rapid application development (RAD) atau rapid
prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik
incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek,
singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model
ini. Rapid application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam
mengembangkan sistem dimana working model (model bekerja) sistem
dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan
(requirement) user dan selanjutnya disingkirkan. Working model digunakan
kadang-kadang saja sebagai basis desain dan implementasi sistem final
Penerapan
Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan
dalam waktu singkat yang dicapai dengan menerapkan :
Component based construction ( pemrograman berbasis
komponen bukan prosedural).
Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen
perangkat lunak yang telah ada.
Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan
satu tugas yang selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan
kompleksitasnya sistem yang dibangun.
Jika keutuhan yang diinginkan pada tahap analisis
kebutuhan telah lengkap dan jelas, maka waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan secara lengkap perangkat lunak yang dibuat adalah berkisar 60
sampai 90 hari. Model RAD hampir sama dengan model waterfall, bedanya siklus
pengembangan yang ditempuh model ini sangat pendek dengan penerapan teknik yang
cepat.
Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan
dikerjakan beberapa tim dalam waktu yang hampir bersamaan dalam waktu yang
sudah ditentukan. Model ini melibatkan banyak tim, dan setiap tim mengerjakan
tugas yang selevel, namun berbeda. Sesuai dengan pembagian modul sistem.
Kelemahan
Beberapa hal (kelebhan dan kekurangan) yang perlu
diperhatikan dalam implementasi pengembangan menggunakan model RAD :
Model RAD memerlukan sumber daya yang cukup besar,
terutama untuk proyek dengan skala besar.
Model ini cocok untuk proyek dengan skala besar.
Model RAD memerlukan komitmen yang kuat antara pengembang
dan pemesssan, bahkan keduanya bisa tergabung dalam 1 tim
kinerja dari perangkat lunak yang dihasilkan dapat
menjadi masalah manakala kebutuhan-kebutuhan diawal proses tidak dapat
dimodulkan, sehingga pendekatan dengan model ini kurang bagus.
sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok
untuk model ini.
penghalusan dan penggabungan dari beberapa tim di
akhir proses sangat diperlukan dan ini memerlukan kerja keras.
proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak
dipenuhi
risiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk
model ini.
Apa Itu Incremental Model ? ? ?
Incremental model
adalah model pengembangan sistem pada software engineering berdasarkan
requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga
model pengembangannya secara bertahap. dilain pihak ada mengartikan model
incremental sebagai perbaikan dari model waterfall dan sebagai standar
pendekatan topdown. Layaknya Model Waterfall
Apa Itu Spiral Model ? ? ?
Spiral Model adalah suatu model tentang tahapan pembuatan suatu perangkat lunak, spiral model ini adalah salah satu dari model revolusioner, model spiral merangkai sifat interatif yaitu sifat yang ditandai yang memungkinkan untuk mengembangkan versi dari suatu perangkat lunak secara bertahap untuk menghasilkan perangkat lunak yang lebih lengkap atau lebih sempurna dan terkontrol.
Model Spiral memiliki beberapa tahapan dalam proses pembuatan perangkat lunak. Prosesnya antara lain yaitu Proses Komunikasi Pelanggan, kemudian Proses Perencanaan, kemudian Proses Analisis Resiko, kemudian Proses Perekayasaan, kemudian Proses Konstruksi dan Peluncuran, kemudian Evaluasi Pelanggan dan akan berulang kembali jika pelanggan menginginkan pengembangan untuk perangkat lunak yang dia inginkan.
Pada proses yang pertama yaitu proses Komunikasi Pelanggan dimana pada tahap ini kita sebagai penjual perangkat lunak berkomunikasi dengan pelanggan untuk mengetahui apa yang pelanggan inginkan pada perangkat lunaknya.
Setelah melewati proses pertama kita akan memasuki tahap kedua atau proses
kedua yaitu proses
Perencanaan dimana pada tahapan ini kita akan mendefinisikan
tentang perancangan perangkat lunak yang
akan kita buat seperti berapa lama
waktu yang akan dibutuhkan, apa aja sumber daya yang kita butuhkan saat membuat
perangkat lunak tersebut dan informasi-informasi lainnya yang berhubungan.
Setelah melewati proses pertama dan kedua maka kita akan memasuki tahapan yang ketiga yaitu proses
Setelah melewati proses pertama dan kedua maka kita akan memasuki tahapan yang ketiga yaitu proses
Analisis Resiko dimana pada tahapan ini kita akan
menganalisis resiko - resiko yang akan terjadi pada saat pembuat suatu
perangkat lunak apakah itu resiko manajemen maupun resiko teknis pada perangkat
lunak tersebut.
Setelah melalui tahap pertama, kedua dan ketiga setelah itu kita memasuki proses atau tahapan Perekayasaan dimana pada proses bagaimana kita membuat satu atau lebih representatif dari aplikasi tersebut.
Setelah melalui tahap pertama, kedua, ketiga, keempat dan sekarang kita memasuki tahap kelima yaitu Proses Konstruksi dan Peluncuran dimana pada proses kelima ini kita akan mengkonstruksi, menguji, memasang dan akan memberikan pelayanan pada konsumen atau pelanggan yang memesan perangkat lunak yang kita buat setelah melalui empat tahapan sebelumnya.
Dan setelah melalui tahapan pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima kita akan memasuki tahapan keenam dan yang juga merupakan tahapan terakhir dari proses spiral model yaitu proses Evaluasi Pelanggan dimana pada tahapan ini kita akan mendapatkan pendapat dari pelanggan tentang perangkat lunak yang telah kita jual padanya dan pada tahap ini juga pelanggan akan memberitahu apakah perangkat lunak yang kita buat dia ingin kembangkan lagi, jika pelanggan akan mengembangkan lagi perangkat lunak yang dia punyai maka kita akan mulai mengembangkan perangkat lunak tersebut dari tahap awal lagi yaitu proses Evaluasi Pelanggan dan seterusnya hingga perangkat lunak tersebut jadi seperti apa yang pelanggan kita inginkan.
Model Spiral ini dapat digunakan sepanjang kehidupan artinya pada model ini tidak akan berakhir jika terus dikembangkan dimana awal bisa menjadi pengembangan lagi pada suatu perangkat lunak dan pada model ini bisa terjadi pemberhentian dimana jika kita tidak menggunakan perangkat lunak tersebut lagi atau tidak ingin mengembangkannya lagi maka bisa saja terjadi pemberhentian seperti ini tapi jika perangkat lunak tersebut kita ingin kembangkan lagi maka prosesnya bisa dimulai lagi. Model spiral ini biasanya digunakan atau dipakai oleh perusahaan - perusahaan besar yang membutuhkan perangkat lunak yang terus di kembangkan.
Pada Model Spiral ini juga mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya antara lain yaitu perangkat lunak bisa dipakai sepanjang kehidupan, sangat cocok untuk mengembangkan perangkat lunak pada perusahaan - perusahaan besar, dan dapat mengurangi resiko - resiko yang dapat menjadi masalah yang serius pada perangkat lunak. Kekurangannya antara lain yaitu susah untuk menaksir resiko yang terjadi pada pembuatan perangkat lunak tersebut,dan membutuhkan waktu yang lama untuk membuat suatu perangkat lunak
Setelah melalui tahap pertama, kedua dan ketiga setelah itu kita memasuki proses atau tahapan Perekayasaan dimana pada proses bagaimana kita membuat satu atau lebih representatif dari aplikasi tersebut.
Setelah melalui tahap pertama, kedua, ketiga, keempat dan sekarang kita memasuki tahap kelima yaitu Proses Konstruksi dan Peluncuran dimana pada proses kelima ini kita akan mengkonstruksi, menguji, memasang dan akan memberikan pelayanan pada konsumen atau pelanggan yang memesan perangkat lunak yang kita buat setelah melalui empat tahapan sebelumnya.
Dan setelah melalui tahapan pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima kita akan memasuki tahapan keenam dan yang juga merupakan tahapan terakhir dari proses spiral model yaitu proses Evaluasi Pelanggan dimana pada tahapan ini kita akan mendapatkan pendapat dari pelanggan tentang perangkat lunak yang telah kita jual padanya dan pada tahap ini juga pelanggan akan memberitahu apakah perangkat lunak yang kita buat dia ingin kembangkan lagi, jika pelanggan akan mengembangkan lagi perangkat lunak yang dia punyai maka kita akan mulai mengembangkan perangkat lunak tersebut dari tahap awal lagi yaitu proses Evaluasi Pelanggan dan seterusnya hingga perangkat lunak tersebut jadi seperti apa yang pelanggan kita inginkan.
Model Spiral ini dapat digunakan sepanjang kehidupan artinya pada model ini tidak akan berakhir jika terus dikembangkan dimana awal bisa menjadi pengembangan lagi pada suatu perangkat lunak dan pada model ini bisa terjadi pemberhentian dimana jika kita tidak menggunakan perangkat lunak tersebut lagi atau tidak ingin mengembangkannya lagi maka bisa saja terjadi pemberhentian seperti ini tapi jika perangkat lunak tersebut kita ingin kembangkan lagi maka prosesnya bisa dimulai lagi. Model spiral ini biasanya digunakan atau dipakai oleh perusahaan - perusahaan besar yang membutuhkan perangkat lunak yang terus di kembangkan.
Pada Model Spiral ini juga mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan.
Kelebihannya antara lain yaitu perangkat lunak bisa dipakai sepanjang kehidupan, sangat cocok untuk mengembangkan perangkat lunak pada perusahaan - perusahaan besar, dan dapat mengurangi resiko - resiko yang dapat menjadi masalah yang serius pada perangkat lunak. Kekurangannya antara lain yaitu susah untuk menaksir resiko yang terjadi pada pembuatan perangkat lunak tersebut,dan membutuhkan waktu yang lama untuk membuat suatu perangkat lunak
Sumber :
http://artikelsayasaja.blogspot.com/2011/09/incremental-model-adalah-model.html
http://609brother.blogspot.com/2013/11/apakah-itu-model-spiral.html
Post Comment
0 komentar: